Wednesday, December 9, 2009

KTI KOMUNITAS DIARE

Latar Belakang
Indonesia negara berkembang terlihat aktif dalam proses peningkatan pembangunan kesehatan. Sistem kesehatan nasional yang merupakan pembangunan induk dalam menyelenggarakan pembangunan nasional. Dalam sistem kesehatan nasional dikatakan bahwa salah satu upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesehatan. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan, maka perlu pendekatan dan motivasi baik terhadap individu maupun keluarga dan masyarakat agar masalah dapat teratasi
Perawatan kesehatan keluarga adalah petawatan kesehatan yang ditujukan ke masyarakat atau keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai rencana atau penyalur. Sehingga keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah keseahatankeluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama keluarga dan akan mempengaruhi keluarga-keluarga sekitar atau masyarakat secara umum (Nasrul Efendi, 1989).
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga yang menjadi prioritas utama adalah keluarga-keluarga yang rentang dengan masalah kesehatan diantaranya adalah keluarga dengan anggota keluarga yang menderita gastritis.
Jika ada anggota keluarga yang menderita gastritis, otomatis akan mempengaruhi keluarga yang lain, misalnya jika ibu mengalami gastritis dia tidak akan menjalankan fungsinya sebagai seorang ibu dengan baik.
Diare adalah keadaan dimana frekuensi buanga air besar lebih dari 3 kali dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau dapat pula bercampur lendir dan darah.
Pada umumnya gejala-gejala yang lazim terdapat pada penderita Diare adalah dehidrasi dan nutrisi kurang dari kebutuhan. Diare disebabkan karena malabsorbsi, faktor makan, psikologis, dan infeksi (virus, bakteri, parasit). Infeksi dapat terjadi jika sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Insiden diare menempati posisi pertama dan banyak menyerang anak-anak. Diare dapat dipengaruhi oleh musim, yaitu seperti polusi udara dan kepadatan tempat tinggal. Umumnya dapat diperkirakan insidennya tinggal di daerah dimana angka kematian sangat tinggi. Di Indonesia diperkirakan angka kesakitan antara 150 - 450 per seribu penduduk setahunnya.
Penyakit gastritis terhadi pada semua golongan umur terutama golongan umut 25 - 44 tahun. Prevalensi gastritis pada masyarakat diperkirakan antara 8 - 20% sebagian (+ 95%) penderita di masyarakat adalah termasuk gastritis akut (WHO).
Dari 10 penyakit terbanyak di puskesmas 4 tahun terakhir di Propinsi Sulawesi Selatan penyakit gastritis menempati urutan ke 6 pada tahun 2003 (2,40%), pada tahun 2004 (3,50%), dan pada tahun 2005 (2,50%). (www.medicastore.com)
Dari hasil pelaporan 2006 yang mempunyai masalah gastritis dan diare di Puskesmas Jongaya yang membawahi 3 kelurahan yaitu Jongaya, Bungaya, Pa’baeng-baeng yang mempunyai masalah diare dan gastritis dari 2 tahun terakhir pada tahun 2005 penderita diare (5,30%), gastritis (4,51%), sedangkan pada tahun 2006 penderita diare (6,09%), gastritis (5,46%), dari 38.895 jumlah penduduk.
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut diatas, maka penulis tertarik melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga Ny. “S” dengan anggota keluarga yang menderita gastritis di RW 4 RT 3 Kelurahan Bongaya dalam wilayah kerja Puskesmas Jongaya.

No comments:

Post a Comment